Formulasi dan Evaluasi Sediaan Serum Minyak Biji Kacang Inka (Plukenetia volubilis L) Sebagai Antioksidan
Main Article Content
Abstract
Penuaan dini merupakan hal yang sangat menakutkan bagi hampir semua wanita di dunia ini. Untuk mengurangi efek dari penuaan dini ini maka sudah banyak kosmetik yang di produksi dan berasal dari tanaman herbal indonesia. Biji kacang inka (Plukenetia volubilis L) merupakan sumber antioksidan alami yang baik karena mengandung flavonoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah minyak biji kacang inka dapat diformulasikan menjadi sediaan serum, serta melihat pengaruh formulasi serum terhadap evaluasi sediaan serum dan efek iritasi yang ditimbulkan setelah penggunaan. Penelitian ini diawali dengan mengambil minyak biji kacang inka dilanjutkan dengan pembuatan serum. Serum terdiri dari 3 formulasi dengan perbedaan minyak biji kacang inka yaitu pada formulasi I (5%), formulasi II (10%), dan formulasi III (15%) minyak biji kacang inka yang diberikan. Formulasi serum diuji stabilitas fisik dan aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH. Evaluasi sediaan serum minyak biji kacang inka memiliki bentuk cair, warna jernih agak kehijauan, aroma khas kacang inka dan bila dioles ke kulit rasanya dingin, mempunyai pH 5,07, homogen, dan mempunyai viskositas sesuai standar sediaan serum. Dengan kadar antioksidan yang diuji memiliki nilai IC50 adalah 28,39 ppm dan termasuk kedalam antioksidan yang sangat kuat. Sediaan serum minyak biji kacang inka yang dibuat tidak mengiritasi kulit dengan tidak adanya eritema dan edema yang timbul pada hewan uji setelah dilakukan pengujian. Dari keempat formulasi, sediaan yang paling baik untuk evaluasi sediaan dan formulasi dengan kadar antioksidan paling tinggi terdapat pada formulasi III.