Identifikasi Faktor Nutrisi Terhadap Potensi Anemia Di Wilayah Cilacap

Main Article Content

Ira Pangesti
Yusuf Eko Nugroho
Andi Tenri Nurwahidah

Abstract

Logam ion tembaga (Cu) yang dapat mengakibatkan hemolisis pada darah akibat dari keracunan. Darah berfungsi sebagai pembawa oksigen, pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mekanisme hemostasis. Tembaga (Cu) dalam dosis tinggi dapat meyebabkan gejala GI, SSP, ginjal, hati, muntaber, pusing kepala, lemah, anemia, kramp, konvulsi, shock, koma, dan dapat meninggal. Gejala yang  disebabkan  oleh  pasokan  oksigen  yang  tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan,   kurang   tenaga   dan   kepala   terasa   melayang.   Jika   anemia bertambah  berat,  bisa  menyebabkan  stroke  atau  serangan  jantung.  Gejala lemah, letih, lesu, lelah, lunglai atau yang biasa disebut 5L juga merupakan salah satu  gejala Anemia. Gejala  yang lain adalah mata berkunang-kunang, berkurangnya daya konsentrasi dan menurunnya daya tahan tubuh


 


Pada lansia penderita anemia berbagai penyakit lebih mudah timbul dan penyembuhan penyakit lebih mudah timbul dan penyembuhanya akan semakin lama. Prevalensi anemia adalah sekitar 8-44%, dengan prevalensi tertinggi pada laki-laki usia 85 tahun atau lebih. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Objek penelitian adalah lansia di wilayah Cilacap. Hasil penelitian yaitu gejala anemia yang di alami paling banyak di sebabkan karena memang adanya penyakit penyerta sebelumnya.

Article Details

Section
Articles