HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR DI UNIVERSITAS SARI MULIA

Main Article Content

Elieser
Rifa’atul Mahmudah
Rian Tasalim
Muhammad Riduansah

Abstract

        Stres merupakan reaksi tubuh seseorang secara psikologis maupun fisiologis ketika mengalami tekanan atau masalah dalam situasi yang tidak terkontrol. (WHO) mengemukakan pada tahun 2019 terdapat 264 juta penduduk dunia yang mengalami stres dan depresi. Penyebab stres pada kalangan mahasiswa kebanyakan dengan beban tugas yang padat, tuntutan nilai akademik, perubahan siklus metode pembelajaran dan lain sebagainya sehingga menimbulkan perasaan tidak tenang, gelisah dan takut tidak lulus tepat waktu. Hal ini menyebabkan terganggunya pola tidur. Seseorang mengalami stres maka akan terjadi peningkatan hormon epinefrin, nonepinefrin, serta kortisol yang mempengaruhi susunan syaraf pusat. Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang dijadikan sampel dalam penelitian adalah Mahasiswa Universitas Sari Mulia sebanyak 71 responden. Data di ambil menggunakan kuisoner Perceived Strees Scale (PSS) dan gangguan pola tidur. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Sebanyak 70,4% dengan tingkat stres sedang, 87,3% mengalami gangguan pola tidur. Hasil uji bivariat nilai p< 0,00 artinya Ha diterima sehingga terdapat hubungan antara stres dengan gangguan pola tidur pada mahasiswa S1 tingkat akhir di Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia. Simpulan: Hasil dari penelitian menyatakan ada hubungan tingkat stres dengan gangguan pola tidur pada mahasiswa S1 tingkat akhir di Fakultas Keshatan Universitas Sari Mulia.

Article Details

Section
Articles