ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN MASALAH BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA BRONKOPNEUMONIA
Main Article Content
Abstract
Anak dengan bronkopneumonia banyak pada umur 0-3 tahun. Data RSUD Pasar Rebo jumlah penderita bronkopneumonia pada Januari sampai Maret 2019 sebanyak 77 pasien dari 896 pasien (8,5%). Masalah bersihan jalan napas tidak efektif harus mendapat penanganan segera untuk menghindari masalah yang lebih berat bahkan bisa menimbulkan kematian. Tujuan penelitian memperoleh analisis penerapan fisioterapi dada anak dengan bersihan jalan napas tidak efektif pada bronkopneumonia. Metode penelitian deskriptif dengan studi kasus pada 4 pasien. Hasil penelitian demografi yang mengalami bronchopneumonia Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta Timur berumur antara 1-4 tahun. Hasil pengkajian menunjukkan anak sesak napas, ada lendir, batuk, sulit untuk mengeluarkan dahaknya. Hasil pengkajian keempat pasien yaitu frekuensi napas melebihi normal (20-30x/menit) pada umurnya 35-64x/menit, suara napas ronchi, ada batuk disertai sputum, retraksi dada, ada pernapasan cuping hidung, suhu antar 37,9-38,3oC. Diagnosis keperawatan An. H, An. N, An. K dan An. F sama yaitu bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan. Rencana keperawatan observasi frekuensi napas, auskultasi suara napas, lakukan fisioterapi dada, beri posisi nyaman (semi fowler/fowler), kolaborasi pemberian inhalasi obat bronkodilator. Pada An. H dan An. N dilakukan nebulizer tetapi belum dilakukan fisiotherapi sehingga masalah belum teratasi, sedangkan pada An. K dan An. F setelah dilakukan inhalasi uap dilanjutkan dengan fisiotherapi dada, hasil status pernapasan lebih cepat teratasi.